Dua anaknya Fabian (4) dan Amora (3) dibunuh secara kejam. Korban dimutilasi hingga beberapa bagian. Diberitakan sebelumnya, usai memutilasi kedua anaknya, Brigadir Petrus Bakus sempat berbicara dengan istrinya bernama Widri dengan nada penyesalan.Widri melihat pelaku Brigadir Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, kemudian pelaku berkata “Mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah. Maafkan papa ya, dik.”
Brigadir Petrus Bakus pun tak ada perlawanan saat diamankan. Bahkan dia menyerahkan dirinya dengan pasrah. Tapi, apa sebenarnya penyebab Brigadir Petrus Bakus tega membunuh hingga memutilasi anaknya hingga beberapa bagian?
![]() |
| Fabian & Amora, Korban Mutilasi Ayah Kandungnya Brigadir Petrus Bakus |
Dugaan sementara, Brigadir Petrus Bakus mengidap semacam penyakit schizophrenia. Yakni, semacam penyakit mental yang menyerang otak pengidapnya. Pengidapnya akan seolah mendengarkan bisikan gaib, suara, perintah dan seolah membaca pikiran orang lain.
Dugaan penyakit schizophrenia yang diidap yang bertugas di Polsek melawi, Kalbar ini, dibenarkan Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto.
“Diduga tersangka mengalami Schizophrenia,” kata Kapolda Kalbar, seperti dikutip detik.com.
Kejadian akan pembunuhan sadis dengan latar belakang bisikan gaib dan bahkan karena dugaan pengaruh ilmu hitam sudah kerap terjadi di Indonesia. Seperti kejadian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), pasangan suami istri mengubur hidup-hidup anaknya karena suruhan dari keluarganya yang mengaku mendapat bisikan gaib jika anak itu harus dibunuh.
Baca Juga:

0 Response to "Ini Dugaan Penyebab Oknum Polisi di Kalbar Bunuh dan Mutilasi Anaknya"
Post a Comment